Pages

Senin, 27 Januari 2025

Toleransi dalam Perspektif Islam

 Hadirin yang dirahmati Allah, pada kesempatan ini kita akan membahas tentang "Toleransi dalam Perspektif Islam." Toleransi adalah sebuah nilai yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat, terutama dalam dunia yang penuh dengan perbedaan seperti sekarang ini. Islam, sebagai agama yang rahmatan lil-‘ālamīn, sangat mengajarkan kita untuk hidup rukun meski berbeda pendapat, suku, agama, atau budaya.


1. Toleransi dalam Al-Qur'an

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an tentang pentingnya hidup berdampingan dengan orang lain meski memiliki perbedaan:

لَا إِكْرَاهَ فِي ٱلدِّينِۚ قَدْ تَبَيَّنَ ٱلرُّشْدُ مِنَ ٱلۡغَىِّۚ فَمَنۡ يَكۡفُرْ بِٱلطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنۡ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱسۡتَمۡسَكَ بِٱلۡعُرۡوَةِ ٱلۡوُثۡقَىٰ لَا فِصَامَ لَهَاۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Lā ikrāha fī ad-dīn, qad tabayyana ar-rushdu mina al-ghayyi, faman yakfur biṭ-ṭāghūti wa yu’min bi-llāhi faqadi istamsaka bil-‘urwati al-wuthqā, lā fisāma lahā, wal-lāhu samī‘un ‘alīm.
"Tidak ada paksaan dalam agama; sesungguhnya telah jelas jalan yang benar dari jalan yang sesat. Maka barang siapa ingkar kepada thaghut dan beriman kepada Allah, sungguh ia telah berpegang pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
(QS. Al-Baqarah: 256)

Ayat ini mengajarkan kita bahwa dalam Islam, tidak ada paksaan dalam beragama. Toleransi dalam beragama merupakan prinsip dasar yang diajarkan oleh Allah SWT.


2. Hadis Nabi ﷺ tentang Toleransi

Rasulullah ﷺ juga mengajarkan tentang pentingnya toleransi dalam interaksi dengan sesama. Beliau bersabda:

لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّىٰ يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
Lā yu’minu aḥadukum ḥattā yuḥibbu li-akhīhi mā yuḥibbu li-nafsihi.
"Tidaklah seseorang di antara kalian dianggap beriman sampai ia mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri."
(HR. Bukhari, no. 13)

Hadis ini mengajarkan kita untuk saling menghormati dan mencintai sesama, bahkan ketika ada perbedaan. Toleransi yang dibangun melalui kasih sayang akan membawa kedamaian dalam hidup bermasyarakat.

Rasulullah ﷺ juga bersabda:

مَنْ لاَ يُؤثِرُ النَّاسَ فَإِنَّهُ لَا يُؤثَرُ فِي مِلَّتِهِ
Man lā yu’thiru an-nāsa fa-innahu lā yu’tharu fī millatihi.
"Barang siapa tidak menyukai orang lain, maka dia tidak akan dihargai dalam agamanya."
(HR. Abu Dawud)

Hadis ini mengajarkan bahwa menghargai orang lain adalah bagian dari kesempurnaan iman. Meskipun kita berbeda, kita tetap harus menjaga rasa hormat terhadap orang lain.


3. Toleransi dalam Sejarah Nabi Muhammad ﷺ

Dalam kehidupan Nabi Muhammad ﷺ, kita melihat banyak contoh penerapan toleransi dalam berbagai aspek, baik itu dalam kehidupan pribadi, sosial, maupun politik.

A. Perjanjian Hudaibiyah

Perjanjian Hudaibiyah adalah contoh nyata bagaimana Rasulullah ﷺ memperlihatkan sikap toleransi terhadap kaum Quraisy yang memusuhi beliau. Meskipun dalam perjanjian tersebut terdapat beberapa ketentuan yang tampaknya tidak menguntungkan pihak Muslim, Nabi ﷺ tetap menegakkan kesepakatan demi menjaga perdamaian.

B. Perlakuan terhadap Non-Muslim

Rasulullah ﷺ selalu memberikan perlakuan yang baik terhadap non-Muslim. Dalam perang Khandaq, ketika seorang pria Yahudi datang kepada beliau, Rasulullah ﷺ tidak hanya memberikan perlindungan tetapi juga memerintah para sahabat untuk memberinya bantuan. Ini menunjukkan bahwa Islam mengajarkan kita untuk menjaga hubungan baik dengan semua pihak, meskipun mereka berbeda agama.


4. Perkataan Ulama tentang Toleransi

  1. Imam Al-Ghazali rahimahullah berkata:
    الْمُؤْمِنُونَ أَخْوَةٌ فِي اللَّـهِ، يَجِبُ عَلَيْهِمْ الْتَحَابُّ وَالتَّوَاصُلُ فِيمَا بَيْنَهُمْ
    Al-mu’minūna ikhwatu fī Allāh, yajibu ‘alayhim at-tahābbu wa at-tawāṣulu fīmā baynahum.
    "Orang-orang beriman itu bersaudara dalam agama Allah, mereka wajib saling mencintai dan menjaga hubungan baik antara mereka."

  2. Imam Malik rahimahullah berkata:
    لَا تَجَادِلُوا۟ أَهْلَ ٱلۡكِتَـٰبِ إِلَّا بِٱلَّتِى هِىَ أَحۡسَنُ
    Lā jādelū āhlal-kitābi illā bil-latī hiya aḥsan.
    "Janganlah kamu berdebat dengan ahli kitab kecuali dengan cara yang lebih baik."

  3. Imam Al-Shāfiʿī rahimahullah berkata:
    لَا تَحْقِرْ فِكْرَ إِحْدَكُمْ فَقَدْ تَجِدُ فِيهِ خَيْرًا لَا تَرَاهُ
    Lā taḥqir fikra iḥdākum faqad tajidu fīhi khayran lā tarāhū.
    "Jangan meremehkan pemikiran seseorang, karena mungkin di dalamnya terdapat kebaikan yang tidak kamu lihat."


5. Hikmah Toleransi dalam Islam

  • Menghindari Konflik: Toleransi mengurangi potensi perpecahan dan konflik antar umat.
  • Membangun Perdamaian: Toleransi membangun kerukunan dan kedamaian dalam masyarakat yang heterogen.
  • Menjaga Persaudaraan: Sikap saling menghormati dalam perbedaan mempererat ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah insaniyah.

Penutup

Hadirin yang dirahmati Allah, Islam mengajarkan kita untuk hidup dalam kedamaian meskipun terdapat perbedaan. Toleransi bukan berarti kita mengorbankan prinsip agama kita, tetapi kita menjaga hubungan baik dengan sesama dalam bingkai kasih sayang dan saling menghormati. Semoga kita semua bisa mengamalkan ajaran toleransi ini dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun negara.

0 comments:

Posting Komentar