Hadirin yang dirahmati Allah,
Islam adalah agama yang membawa pesan kedamaian dan kesejahteraan untuk seluruh makhluk. Sebagaimana firman Allah SWT:
وَمَآ أَرۡسَلۡنَٰكَ إِلَّا رَحۡمَةٗ لِّلۡعَٰلَمِينَ
(Surat Al-Anbiya: 107)
Artinya: “Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.”
Ayat ini menegaskan bahwa Islam hadir sebagai rahmat, bukan hanya untuk umat Islam, tetapi juga untuk seluruh umat manusia, bahkan alam semesta.
1. Keberagaman sebagai Sunnatullah
Allah SWT menciptakan manusia dengan berbagai perbedaan sebagai tanda kebesaran-Nya. Firman-Nya:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقۡنَٰكُم مِّن ذَكَرٖ وَأُنثَىٰ وَجَعَلۡنَٰكُمۡ شُعُوبٗا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓاْۚ إِنَّ أَكۡرَمَكُمۡ عِندَ ٱللَّهِ أَتۡقَىٰكُمۡۚ
(Surat Al-Hujurat: 13)
Artinya: “Wahai manusia! Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.”
Keberagaman ini bukan untuk menjadi alasan perpecahan, melainkan untuk saling mengenal, belajar, dan bekerja sama.
2. Prinsip Toleransi dalam Islam
Toleransi adalah fondasi utama dalam menjaga harmoni. Allah SWT berfirman:
لَآ إِكۡرَاهَ فِي ٱلدِّينِۖ قَد تَّبَيَّنَ ٱلرُّشۡدُ مِنَ ٱلۡغَيِّۚ
(Surat Al-Baqarah: 256)
Artinya: “Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama; sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat.”
Rasulullah ﷺ juga mencontohkan toleransi dalam kehidupan sehari-harinya. Salah satu hadis beliau berbunyi:
مَنۡ آذَىٰ ذِمِّيّٗا فَأَنَا خَصۡمُهُ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ
(رواه أبو داود، رقم 3052)
Artinya: “Barang siapa menyakiti seorang non-Muslim yang hidup di bawah perlindungan Islam, maka aku akan menjadi lawannya di hari kiamat.”
(HR. Abu Dawud, no. 3052)
Hadis ini menunjukkan betapa Islam menjunjung tinggi hak-hak semua orang, termasuk non-Muslim.
3. Contoh Harmoni dalam Sejarah Islam
Piagam Madinah
Rasulullah ﷺ merumuskan Piagam Madinah sebagai dasar kehidupan bermasyarakat yang harmonis di Madinah. Piagam ini mengatur hak dan kewajiban semua penduduk, termasuk kaum Yahudi dan non-Muslim, tanpa diskriminasi.Kebaikan terhadap Tetangga
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَا زَالَ جِبْرِيلُ يُوصِينِي بِٱلْجَارِ حَتَّىٰ ظَنَنْتُ أَنَّهُ سَيُوَرِّثُهُ
(رواه البخاري، رقم 6014)
Artinya: “Jibril terus-menerus berpesan kepadaku tentang (hak) tetangga, sampai aku mengira dia akan menjadikannya ahli waris.”
(HR. Bukhari, no. 6014)
Hadis ini mengajarkan pentingnya hubungan baik dengan tetangga, tanpa membedakan agama atau latar belakang mereka.
4. Hikmah dari Menjaga Harmoni
Menghindari Konflik
Dengan saling menghormati dan memahami perbedaan, potensi konflik dapat diminimalkan.Membangun Kehidupan yang Damai
Harmoni menciptakan lingkungan yang kondusif untuk hidup berdampingan secara damai.Menjaga Dakwah Islam
Sikap toleran dan penuh kasih sayang mencerminkan keindahan Islam dan menjadi sarana dakwah yang efektif.
Penutup
Hadirin yang dirahmati Allah,
Menjaga harmoni dalam keberagaman adalah bagian dari keimanan dan tanggung jawab kita sebagai Muslim. Islam telah memberikan pedoman yang jelas tentang toleransi, kasih sayang, dan persatuan. Mari kita amalkan nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kita benar-benar menjadi rahmat bagi semesta.
Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita untuk menjadi umat yang membawa kebaikan dan kedamaian bagi semua.
0 comments:
Posting Komentar