Pages

Minggu, 26 Januari 2025

Menjaga Lidah dari Perkataan yang Tidak Baik

 Lidah merupakan salah satu anggota tubuh yang sangat berpengaruh dalam kehidupan seorang Muslim. Dengan lidah, seseorang dapat memperoleh pahala, namun juga dapat terjerumus dalam dosa. Oleh karena itu, menjaga lidah dari perkataan yang tidak baik menjadi salah satu kewajiban yang sangat penting dalam Islam. Dalam tema ini, kita akan membahas dalil-dalil Al-Qur'an, hadis, serta pendapat para ulama tentang menjaga lidah dan bahaya perkataan yang tidak baik.


Dalil Al-Qur'an

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an untuk menekankan pentingnya menjaga perkataan:

  1. Surah Al-Ahzab (33:70-71)

    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا۟ اتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَقُولُوا۟ قَوْلًۭا سَدِيدًۭا ٧٠ يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَٰلَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۚ وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدْ فَازَ فَوْزًۭا عَظِيمًۭا

    Artinya:
    "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar, yang akan memperbaiki amal perbuatanmu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul-Nya, maka dia telah mendapat kemenangan yang besar."

Ayat ini menunjukkan bahwa perkataan yang benar dan baik akan mendatangkan kebaikan, memperbaiki amal, dan mengampuni dosa.

  1. Surah Al-Isra (17:53)

    وَقُلْ لِعِبَادِى يَقُولُوا۟ ٱلَّتِى هِىَٓ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ ٱلشَّيْطَٰنَ يَنزِعُ بَيْنَهُمْ ۚ إِنَّ ٱلشَّيْطَٰنَ كَانَ لِلْإِنسَٰنِ عَدُوًّۭا مُّبِينًۭا

    Artinya:
    "Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, 'Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik.' Sesungguhnya setan itu menimbulkan perpecahan di antara mereka. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia."

Ayat ini mengingatkan kita untuk selalu berkata yang baik, karena perkataan yang buruk dapat menimbulkan perpecahan, dan setan adalah musuh yang berusaha menggoda kita untuk berbicara buruk.

  1. Surah Al-Hujurat (49:11)

    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا۟ لَا يَسْخَرْ قَوْمٌۭ مِّن قَوْمٍۢ عَسَىٰٓ أَنْ يَكُونُوا۟ خَيْرًۭا مِّنْهُمْ ۚ وَلَا نِسَاءٌۭ مِّن نِّسَاءٍۢ عَسَىٰٓ أَنْ يَكُنَّ خَيْرًۭا مِّنْهُنَّ ۚ وَلَا تَلْمِزُوا۟ أَنفُسَكُمْ وَلَا تَنَٰبَزُوا۟ بِالْأَلْقَابِ ۚ بِئْسَ ٱسْمُ ٱلْفُسُوقِ بَعْدَ ٱلْإِيمَٰنِ ۚ وَمَن لَّمْ يَتُبْ فَأُو۟لَـٰٓئِكَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ

    Artinya:
    "Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mencemooh kaum yang lain; boleh jadi mereka yang dicemooh itu lebih baik dari mereka yang mencemooh. Dan jangan pula perempuan mencemooh perempuan yang lain; boleh jadi perempuan yang dicemooh itu lebih baik dari perempuan yang mencemooh. Dan jangan saling mencela antara sesama kamu, dan jangan saling memanggil dengan gelar yang buruk. Seburuk-buruknya sebutan adalah fasik setelah beriman. Dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim."

Ayat ini menunjukkan larangan untuk menghina, mencemooh, dan saling memanggil dengan gelar yang buruk, karena perbuatan tersebut adalah tindakan fasik setelah beriman.


Dalil Hadis

Rasulullah SAW sangat mengingatkan umatnya untuk menjaga perkataan, berikut adalah beberapa hadis terkait:

  1. Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim

    عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِىَ ٱللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ ٱللَّهِ صَلَّىٰهِ وَسَلَّمَ: "مَنْ صَامَ رَمَضَٰنَ إِيمَٰنًۭا وَٱحْتِسَابًۭا غُفِرَ لَهُۥ مَا تَقَدَّمَ مِن ذَنْبِهِۦ وَمَنْ قَالَ فِى رَمَضَٰنَ قَوْلًۭا فَجَزَاهُ جَنَّةًۭ"

    Artinya:
    "Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: 'Barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadan dengan penuh iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni, dan barang siapa yang mengatakan perkataan yang buruk di bulan Ramadan, maka baginya adalah surga.'"

Hadis ini menunjukkan bahwa menjaga lidah, terutama dalam bulan Ramadan, adalah cara untuk mendapatkan pengampunan dari Allah dan meraih surga.

  1. Hadis Riwayat Al-Bukhari

    عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ ٱللَّهِ صَلَّىٰهِ وَسَلَّمَ: "وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسَ فِى النَّارِ عَلَىٰ وُجُوهِهِمْ إِلَّا حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ؟"

    Artinya:
    "Dari Mu'adz bin Jabal RA, Rasulullah SAW bersabda, 'Apakah ada yang akan menghempaskan wajah manusia ke dalam neraka selain buah dari lidah mereka?'"

Hadis ini mengingatkan kita akan bahaya perkataan yang tidak dijaga, yang bisa mengantarkan seseorang ke dalam neraka.

  1. Hadis Riwayat At-Tirmidzi

    عَنْ عَائِشَةَ رَضِىَ ٱللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ ٱللَّهِ صَلَّىٰهِ وَسَلَّمَ: "إِنَّ أَبَاهَا هُمَا أَفْوَاهُهُمْ فِي نَارٍۢ أَشَدُّ مَنِهِۦ مِنْ سُمُوكٍۢ"

    Artinya:
    "Dari Aisyah RA, Rasulullah SAW bersabda: 'Sesungguhnya apa yang ada dalam mulut mereka itu adalah api neraka yang paling berat dari pada api neraka.'"

Hadis ini memberikan gambaran betapa berat akibat perkataan yang buruk dan tidak terkendali, yang bisa membawa seseorang pada kehancuran.


Pendapat Para Ulama

Para ulama memberikan penekanan yang kuat terhadap pentingnya menjaga lidah, di antaranya:

  1. Imam Al-Ghazali

    وَيُعْتَبَرُ لِسَانُ ٱلْإِنسَٰنِ إِنَّمَا فَضْلٌۭ إِذَا كَانَ فِي فَمٍۢ فِي سَمَاعِهِۦ وَمَنَعٍۢ فِى جَمَالِهِۦ.

    Artinya:
    "Lidah manusia akan menjadi mulia apabila digunakan untuk perkataan yang baik, dan menjadi cela apabila digunakan untuk perkataan yang buruk."

  2. Imam Ibn Qudamah

    وَالصَّمْتُ فِي جَوَابِ ٱلْقَوْلِ لَا يَجُوزُ إِلَّا فِي الْقُدَرِ وَالْمَحْنَةِ.

    Artinya:
    "Berdiam diri dalam menghadapi perkataan yang buruk adalah lebih baik daripada memberikan jawaban dengan perkataan yang buruk."

  3. Imam Nawawi

    وَمَن يَحْتَسِبُ فِي الْمُسْتَعْمَلِ وَفِي الْوَجْهِ.

    Artinya:

    "Barang siapa yang menjaga lisannya, maka ia akan mendapatkan kemuliaan dan mendapat pahala besar."

0 comments:

Posting Komentar