Pages

Minggu, 26 Januari 2025

Pentingnya Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga dalam Islam

 Rumah tangga adalah tempat pertama bagi seorang Muslim untuk membangun kehidupan yang penuh kasih sayang, kedamaian, dan ketaatan kepada Allah. Keharmonisan dalam rumah tangga sangat penting, baik dalam hubungan antara suami istri, orang tua, dan anak-anak. Dalam tema ini, kita akan membahas dalil-dalil Al-Qur'an, hadis, serta pendapat ulama tentang pentingnya menjaga keharmonisan rumah tangga.


Dalil Al-Qur'an

  1. Surah Ar-Rum (30:21)

    وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوا۟ إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

    Artinya:
    "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu pasangan-pasangan dari jenis kamu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antara kalian rasa kasih sayang dan rahmat. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir."

Ayat ini menggambarkan tujuan utama pernikahan dalam Islam yaitu untuk mencari ketenangan, kasih sayang, dan rahmat. Keharmonisan rumah tangga adalah manifestasi dari kasih sayang dan rahmat yang Allah berikan.

  1. Surah An-Nisa (4:19)

    وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا۟ شَيْـًٔا وَيَجْعَلَ اللَّـهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا

    Artinya:
    "Dan pergaulilah mereka (para istri) dengan cara yang baik. Kemudian jika kamu membenci mereka, maka bersabarlah, karena bisa jadi kamu membenci sesuatu padahal Allah menempatkan kebaikan yang besar di dalamnya."

Allah mengajarkan untuk selalu memperlakukan istri dengan baik dan penuh kasih, bahkan saat menghadapi perbedaan pendapat atau ketidaksepakatan. Sikap saling pengertian dan sabar adalah kunci dalam menjaga keharmonisan rumah tangga.

  1. Surah At-Tahrim (66:6)

    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا۟ قُوا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ ۚ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّـهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

    Artinya:
    "Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, di atasnya ada malaikat-malaikat yang keras dan bengis, yang tidak mendurhakai Allah dalam segala perintah-Nya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan kepada mereka."

Surah ini mengingatkan kita untuk menjaga keluarga dari keburukan dan dosa, serta menjaga keharmonisan dengan mengikuti petunjuk Allah.


Dalil Hadis

  1. Hadis Riwayat Al-Bukhari dan Muslim

    عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّـهُ عَنْهُ قَالَ: "خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي"

    Artinya:
    "Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: 'Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik kepada keluarganya, dan aku adalah yang terbaik di antara kalian terhadap keluargaku.'"

Hadis ini menunjukkan bahwa perlakuan terbaik kepada keluarga adalah salah satu ukuran kebaikan seorang Muslim. Rasulullah SAW menjadi contoh teladan dalam berbuat baik kepada keluarga.

  1. Hadis Riwayat At-Tirmidzi

    عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّـهُ عَنْهَا قَالَتْ: "أَنَّ رَسُولَ اللَّـهِ صَلَّىٰهِ وَسَلَّمَ قَالَ: 'إِنَّ أَبَاهَتِ الْمَرْأَةِ تَكُونُ فِي الجَنَّةِ إِنْ أَحْسَنَتْ إِلَىٰ زَوْجِهَا' "

    Artinya:
    "Dari Aisyah RA, Rasulullah SAW bersabda: 'Sesungguhnya seorang wanita akan dimasukkan ke dalam surga jika ia berbuat baik kepada suaminya.'"

Hadis ini menggambarkan pentingnya peran setiap anggota keluarga dalam menjaga keharmonisan rumah tangga.

  1. Hadis Riwayat Abu Dawud

    عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ اللَّـهُ عَنْهُ قَالَ: "أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّىٰهِ وَسَلَّمَ قَالَ: 'مَا مِنْ رَجُلٍ يَحْتَسِبُ مَالًا فِي أَهْلِهِ إِلَّا كَانَ لَهُ لِرَحْمَةٍ' "

    Artinya:
    "Dari Jabir RA, Nabi SAW bersabda: 'Tidak ada seorang pria yang membelanjakan hartanya untuk keluarganya dengan niat yang baik, kecuali itu akan menjadi pahala baginya.'"

Hadis ini mengingatkan kita bahwa setiap usaha yang kita lakukan untuk keluarga, baik berupa materi atau perhatian, jika diniatkan dengan baik, akan mendapat pahala.


Pendapat Ulama

  1. Imam Al-Ghazali

    "يُؤَكِّدُ إِمَامُ الغَزَالِيّ أَنَّ فِي النِّكَاحِ إِصْلَاحًا لِلْمُجْتَمَعِ وَالْحَيَاةِ السَّعِيدَةِ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ"

    Artinya:
    "Imam Al-Ghazali menegaskan bahwa pernikahan adalah cara untuk memperbaiki masyarakat dan membangun kehidupan yang bahagia di dunia dan akhirat."

  2. Imam Ibn Qudamah

    "وَفِي بَرِّ الوَالدَيْنِ وَمُعَاشَرَةِ الزَّوْجَةِ بِمَعْرُوفٍ يَتَمَكَّنُ الإِيمَانُ وَتَحْقِيقُ الطَّاعَةِ"

    Artinya:
    "Imam Ibn Qudamah menjelaskan bahwa berbuat baik kepada orang tua dan bergaul dengan istri dengan cara yang baik memperkuat iman dan mewujudkan ketaatan kepada Allah."

  3. Imam An-Nawawi

    "يَذْكُرُ إِمَامُ النَّوَوِيّ أَنَّ إِحْسَانَ زَوْجَةٍ إِلَىٰ زَوْجِهَا مِنْ أَعْظَمِ العَمَالِ صَالِحَةٍ وَيُؤَكِّدُ عَلَىٰ أَنَّهُ فِي غَايَةِ السُّنَّةِ"

    Artinya:
    "Imam Nawawi menyatakan bahwa berbuat baik kepada suami adalah salah satu amal yang paling mulia, dan ini sangat dianjurkan dalam sunnah."


Menjaga keharmonisan rumah tangga adalah bagian penting dalam kehidupan seorang Muslim. Melalui hubungan yang penuh kasih sayang, perhatian, dan saling pengertian, kita tidak hanya menciptakan kebahagiaan dalam keluarga tetapi juga berbuat baik di sisi Allah, yang akan membawa berkah di dunia dan akhirat.

0 comments:

Posting Komentar