Pages

Minggu, 26 Januari 2025

Keindahan Tauhid: Menyatukan Hati kepada Allah

Tauhid adalah inti dari ajaran Islam dan fondasi dari seluruh keimanan. Tauhid tidak hanya memurnikan keyakinan seseorang dari segala bentuk kesyirikan, tetapi juga meneguhkan hati untuk hanya bergantung kepada Allah. Untuk memperkuat pemahaman ini, mari kita lihat bagaimana Al-Qur'an, hadis Nabi, dan pendapat para ulama menjelaskan tentang keutamaan tauhid.

Dalil Al-Qur'an

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an untuk menegaskan keesaan-Nya dengan cara yang sangat jelas dan penuh hikmah. Sebagai permulaan, kita dapat merujuk kepada Surah Al-Ikhlas yang merupakan surah pendek namun penuh makna mendalam:

  1. Surah Al-Ikhlas (112:1-4)

    قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ ﴿١﴾ ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ ﴿٢﴾ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ﴿٣﴾ وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌ ﴿٤﴾

    Artinya:
    "Katakanlah (Muhammad), 'Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.'"

Surah ini menunjukkan keesaan Allah yang mutlak, bebas dari sifat-sifat kekurangan, dan menjadi sumber segala kebutuhan makhluk-Nya.

Beranjak dari penegasan ini, Allah juga mengingatkan umat manusia agar mereka mengenali kebesaran dan kemuliaan-Nya yang tidak dapat dibandingkan dengan apa pun. Hal ini ditegaskan dalam Surah Az-Zumar (39:67) berikut:

  1. Surah Az-Zumar (39:67)

    وَمَا قَدَرُوا۟ ٱللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِۦ وَٱلْأَرْضُ جَمِيعًا قَبْضَتُهُۥ يَوْمَ ٱلْقِيَـٰمَةِ وَٱلسَّمَـٰوَٰتُ مَطْوِيَّـٰتٌۢ بِيَمِينِهِۦ ۚ سُبْحَـٰنَهُۥ وَتَعَـٰلَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ

    Artinya:
    "Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya, padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari Kiamat, dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Mahasuci Allah dan Mahatinggi dari apa yang mereka persekutukan."

Ayat ini mengingatkan bahwa keesaan Allah tidak hanya soal keyakinan, tetapi juga soal bagaimana manusia mengagungkan-Nya dengan sebenar-benar pengagungan.

Selain itu, Allah menjelaskan bahwa Dia adalah satu-satunya tempat manusia bergantung, karena kekuasaan-Nya meliputi segala sesuatu. Hal ini disebutkan dalam Ayat Kursi (Surah Al-Baqarah 2:255):

  1. Surah Al-Baqarah (2:255)

    ٱللَّهُ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌۭ وَلَا نَوْمٌۭ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ...

    Artinya:
    "Allah, tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Mahahidup, Yang terus-menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan di bumi..."

Ayat ini menegaskan bahwa kekuasaan Allah yang mutlak menjadi alasan utama bagi setiap hamba untuk memurnikan tauhid mereka.


Dalil Hadis

Selain Al-Qur'an, Rasulullah SAW juga banyak menekankan tentang pentingnya tauhid. Salah satu hadis yang sangat populer terkait tauhid adalah hadis yang diriwayatkan oleh Mu'adz bin Jabal:

  1. Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim

    عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "حَقُّ اللَّهِ عَلَى الْعِبَادِ أَنْ يَعْبُدُوهُ وَلَا يُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا."

    Artinya:
    "Hak Allah atas hamba-Nya adalah agar mereka menyembah-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun."

Hadis ini menegaskan bahwa tauhid adalah kewajiban utama manusia kepada Allah, dan menyekutukan-Nya adalah dosa besar.

Hadis lain yang diriwayatkan oleh Imam Muslim mengingatkan bahwa amal perbuatan yang dicampur dengan syirik tidak akan diterima oleh Allah:

  1. Hadis Riwayat Muslim

    قَالَ اللَّهُ تَعَالَىٰ: "أَنَا أَغْنَى ٱلشُّرَكَاءِ عَنِ ٱلشِّرْكِ، مَنْ عَمِلَ عَمَلًا أَشْرَكَ فِيهِ مَعِي غَيْرِي تَرَكْتُهُ وَشِرْكَهُ."

    Artinya:
    "Aku adalah sekutu yang paling tidak membutuhkan sekutu. Barang siapa melakukan suatu amal dengan menyekutukan Aku dengan yang lain, maka Aku akan meninggalkan dia dan sekutunya."

Hadis terakhir yang sangat penting adalah janji surga bagi mereka yang menjaga tauhid:

  1. Hadis Riwayat Tirmidzi

    قَالَ ٱلنَّبِيُّ صَلَّى ٱللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ دَخَلَ ٱلْجَنَّةَ."

    Artinya:
    "Barang siapa meninggal dunia dalam keadaan mengetahui bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, maka dia akan masuk surga."


Pendapat Para Ulama

Tauhid sebagai inti ajaran Islam juga ditegaskan oleh para ulama. Berikut beberapa pendapat mereka:

  1. Imam Abu Hanifah

    ٱلْإِيمَانُ بِٱللَّهِ وَتَوْحِيدُهُ أَصْلُ ٱلدِّينِ، وَكُلُّ عِبَادَةٍ لَا تُؤَسَّسُ عَلَىٰ هَذَا ٱلْأَسَاسِ فَهِيَ بَاطِلَةٌ.

    Artinya:
    "Keimanan kepada Allah dan tauhid-Nya adalah dasar agama, dan setiap ibadah yang tidak didasarkan pada dasar ini adalah batal."

  2. Imam Asy-Syafi’i

    ٱلتَّوْحِيدُ هُوَ أَوَّلُ وَاجِبٍ عَلَىٰ ٱلْعِبَادِ، وَمَنْ عَرَفَ ٱللَّهَ حَقَّ ٱلْمَعْرِفَةِ لَنْ يُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا.

    Artinya:
    "Tauhid adalah kewajiban pertama atas setiap hamba. Barang siapa mengenal Allah dengan sebenar-benarnya, dia tidak akan menyekutukan-Nya dengan apa pun."

  3. Imam Al-Maturidi

    ٱلْإِيمَانُ بِٱلتَّوْحِيدِ يُحَرِّرُ ٱلْإِنسَانَ مِنْ عُبُودِيَّةِ ٱلْمَخْلُوقَاتِ وَيُوَجِّهُ قَلْبَهُ لِلَّهِ وَحْدَهُ.

    Artinya:
    "Keimanan kepada tauhid membebaskan manusia dari perbudakan makhluk dan mengarahkan hatinya hanya kepada Allah."

0 comments:

Posting Komentar